Permataku Yang Hilang

Home » » Permataku Yang Hilang
“seseorang yg memburu cinta,adalah laksana memburu kijang di rimba belantara.Bertambah diburu bertambah jauh dia  lari.Akhirnya tersesat dalam rimba,tak biasa pulang lagi.”

“Sembah Dia dengan khusyuk,ingat Dia di waktu kita senang,supaya Dia  ingat pula kepada kita di waktu kita sengsara.
Dialah yang akan membimbing tanganmu.
Dialah yang akan menunjukkan haluan hidupmu kepadamu.
Dialah yg akan menerang jalan yg gelap.Jagan takut mehadapi cinta.
Ketahuilah bahwa Allah yg menjadikan matahari dan memberi chaya.
Allah yg menjadikan bunga dan memberinya wangi.
Allah yg menjadikan tubuh dan memberikan nyawa.
Allah yg menjadikan mata dan memberinya penglihatan.
Maka Allah pulalah yg menjadikan hati dan memberinya cinta.

Jika hatiku diberiNya nikmat pula dengan cinta sebagaimana hatiku,marilah kita pelihara nikmat itu  sebaik-baiknya,kita jaga dan kita pupuk,kita pelihara supaya jangan dicabut tuhan kembali.Cinta adalah iradat Tuhan, dikirimnya ke dunia supaya tumbuh. Kalau dia diletakkan di atas tanah yg lekang dan tandus,tumbuhnya akan menyeksa orang lain. Kalau dia dengan kepada hati yg keruh dan kepada budi yg rendah,dia akan membawa kerosakan.Tetapi jika dia hinggap kepada hati yg suci, dia akan mewarisi kemuliaan, keikhlasan, dan taat kepada Ilahi…”

”cinta tak bergantung kepada uang.Kalau dua orang yg bercinta dapat bertemu,kesenangan dan ketenteraman pikiran,itulah uang,itulah kekayaan,lebih dari gelang mas,dukuh-berlian,pakaian cukup.Itulah kesenangan yg  tak lekang dipanas,tak lapuk dihujan.”

”Nikmat Ilahi adalah disekeliling tiap-tiap insan,ada di dusun,ada di kota, ada di gunung, dan ada dilurah, ada didataran dan ada di lautan.Tetapi nafsu tiada merasa puas, atau tidak ingat nikmat yg dikelilingnya itu;dia hanya melihat kekurangannya.Kurangannya.Yang senantiasa diperhatikan ialah nikmat yg ada ditempat lain, dan yg di tangan orang lain.Kelak kalu dia ada kesempatan pindah ke tempat yg dilihatnya itu,dia menyesal dan dia teringat pulang,iaitu pada hari yg tiada berguna padanya penjelasan lagi…”

”Lihat anak-anak  muda zaman sekarang,yg nangis tersedu-sedu meminta belas kasihan perempuan,mau dia berkorban,sengsara,hina,hanyalah mencari apa yg disebut cinta.Salah persangkaan yg  sedemikian,hai Guru muda.Cinta bukan mengajar kita lemah tetapi membangkit kekuatan.Cinta bukan melemahkan semangat ,tetapi membangkit semangat…”

”Jika hatinya dikecewakan,dia akan tunjukkan dihadapannya dan dihadapan suaminya bahwa jika maksudnya terhalang di sini, pada pasal lain tidak terhalang. Lantaran kekalahan itu dia ambil jalan lain, dia maju dalam politik, mengarang syair,dalam mengarang buku,dalam perjuangan hidup, sehingga dia naik ke atas puncak yg tinggi, yg perempuan itu wajib melihatnya dengan menengada dari bawah.Dengan itu,biar hatinya sendiri hancur dalam kekecewaan yg pertama,maka orang banyaklah yg mengambil hasilnya..”

”cinta yg suci adalah laksana setitis embun yg turun dari langit ke atas bumi Allah ini.Jika sekiranya bumi yg menerimanya itu subur.Maka tumbuh di atasnya beraneka warna bunga-bunga yg harum semerbak.Menanamkan damai, aman,sentosa,insaf,rasa percaya kepada diri sendiri.Dalam hal begini,embun ’cinta’ yg setitis itu membawa manusia yg dititknya ke maya pada yg mulia.Tetapi jika dia jatuh ke bumi yg tak subur,yg tandus dan penuh batu-batu,tidak ada yg akan tumbuh disana,lain dari sirih memanjat batu,kuning daunnya,lemah gagahnya orang itu menjadi putus asa, pencemburu kepada sama manusia, hilang kepercayaan kepada nikmat yg tersimpan di dalam hidup.Atau menjadi seorang pembenci,kurang percaya,kadang-kadang pendendam dan sakit hati…”
.
Share this article :